Kab bandung barat eternitynews.id
Bandung Barat, 31 Oktober 2025 — Sebuah kolaborasi nyata lahir dari musibah banjir yang sempat melanda SMPN 1 Parongpong. Tidak menunggu lama, jajaran legislatif, eksekutif, pemerintah desa, dan masyarakat turun langsung menyatukan langkah. Tujuannya satu: memastikan proses pendidikan di sekolah tetap berjalan tanpa ancaman banjir berulang.
Langkah cepat ini diawali oleh H. Ade Wawan, S.Pd.I, Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung Barat, yang bersama awak media Kompaspagi dan Eternitynews meninjau langsung lokasi banjir. Dari hasil investigasi lapangan, ditemukan bahwa penyumbatan drainase dan perubahan tata guna lahan di sekitar sekolah menjadi penyebab utama genangan air.
Temuan tersebut segera ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi lintas sektor yang dipimpin Camat Parongpong, H. Herman Permadi, A.P., di Kantor Kecamatan Parongpong. Pertemuan itu dihadiri oleh perwakilan Disdik KBB, Kabid SMP Edy Saprudin, Kepala Desa Cihanjuang Rahayu, komite sekolah, unsur Polsek Cisarua–Parongpong, pengusaha bunga potong, peternak, pemilik lahan, serta tokoh masyarakat.
Dalam forum tersebut, seluruh pihak menyepakati pembangunan dan revitalisasi sistem drainase dari hulu hingga hilir, yang akan dimulai pada pertengahan November 2025. Pekerjaan ini akan dibiayai secara gotong royong:
Dinas Pendidikan KBB akan menyalurkan anggaran untuk perbaikan fasilitas sekolah dan drainase.
H. Ade Wawan menyalurkan dana aspirasi (pokir DPRD) guna mempercepat proses pembangunan.
Pemerintah Desa Cihanjuang Rahayu mengalokasikan DD dan ADD untuk mendukung kegiatan lapangan.
Masyarakat dan pelaku usaha lokal turut berpartisipasi secara swadaya.
Camat Parongpong, H. Herman Permadi, menyebut sinergi ini sebagai contoh baik dalam membangun kepedulian bersama terhadap lingkungan.
“Masalah banjir tidak bisa diselesaikan satu pihak. Ini wujud nyata kolaborasi yang harus dipertahankan untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan melindungi aktivitas pendidikan,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid SMP Disdik KBB, Edy Saprudin, menegaskan bahwa pihaknya siap bergerak cepat.
“Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman. Kami dari Disdik berkomitmen memperbaiki infrastruktur agar proses belajar tidak terganggu,” ujarnya.
H. Ade Wawan menambahkan bahwa peran media berperan penting dalam mempercepat aksi bersama.
“Investigasi yang dilakukan media memberi data faktual yang memperkuat dasar koordinasi. Ini bukti sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan media dapat menghasilkan langkah nyata,” tuturnya.
Kini, kerja sama lintas sektor tersebut menjadi momentum penting bagi Bandung Barat. Dari peristiwa banjir di SMPN 1 Parongpong, lahir semangat baru bahwa kolaborasi cepat, komunikasi terbuka, dan kepedulian lingkungan adalah kunci menjaga keberlanjutan pendidikan dan kehidupan masyarakat.
Dudy
Leave a Reply