Gowa, Sul Sel, eternitynews.id – Sebagaimana liputan media ini sebelumnya terkait normalisasi Saluran air Jalan Bate Salapang yang telah dikunjungi langsung Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin dan penegasan Ketua Komisi III DPRD Gowa Andi Lukman Naba bahwa Saluran air Jalan Bate Salapang telah dikaji secara komprehensif harus dinormalisasi dan bangunan liar yang melintang di atas saluran air harus dibongkar dan ini sudah harus dieksekusi SKPD terkait sejak 03 Januari 2023 sebagaimana sebelumnya telah melalui Proses RDP, Sosialisasi, Surat Teguran sebanyak 3 kali dan kesempatan 1 bulan lamanya untuk membongkar sendiri bangunannya.
Di Penghujung tahun 2025 ini, 1 pekan lagi anggaran akan tutup buku barulah kelihatan alat berat excapator di lokasi Jalan Bate Salapang, Rabu 24 Desember 2025. Hal ini menjadi perbincangan serius di warga Jalan Bate Salapang Kelurahan Tamarunang dan Batangkaluku. Sebagaimana di lapangan terlihat di pagi hari alat berat tersebut mengeruk sekitar 40 meter, melangkahi bangunan liar yang melintang kemudian pada siang hari hingga sore alat berat tersebut diam tak beroperasi.

Dengan lantang warga terdampak akibat luapan air yang merasakan kebanjiran dan rusaknya jalan aspal Sepanjang Jalan Bate Salapang, “Apa yang akan dikeruk dengan waktu tersisa 7 hari sebelum tutup tahun, Bagaimana dengan Bangunan liar yang memenuhi Permukaan Saluran air, apa yang mau dikeruk kalau terhalang bangunan liar…ini terkesan hanya menghabiskan anggaran dan akal akalan saja bagi bagi uang Proyek” ujar beberapa warga yang mensinyalir penampilan alat berat ini hanya akal akalan untuk sekedar memenuhi administrasi Laporan Pertanggung Jawaban APBD Gowa 2025 yang besarnya Rp 150.000,000, Terekam di lokasi Lurah Batangkaluku Muh. Jufri Dg Sijaya bersama Camat Somba Opu Nuraeny Apriyanti dan juga Sekcam Somba Opu..namun tidak jelas apa yang diperbincangkan antara ketiga Pejabat tersebut.
Seharusnya Para Pejabat, baik itu Pemerintah maupun yang menjalankan Fungsi Pengawasan ( DPRD) tidak sesembrono dan semraut begini untuk mengakali akali anggaran dan membodohi masyarakat, masyarakat sekarang ini sudah pintar dan bila hal ini tidak mendapat tanggapan yang positif..jangan salahkan kalau masalah ini diviralkan. Harusnya negara hadir melalui pejabat yg di lencananya terpampang Burung Garuda, harusnya negara hadir membawa kabar pembangunan, bukan membiarkan sekelompok orang melakukan Pelanggaran dan merugikan serta membawa bencana bagi masyarakat lainnya..Negara tidak boleh kalah oleh Para Pelanggar dan Pembangkang,, ujar warga Daeng Kulle menegaskan.












Leave a Reply