Kab bandung barat eternitynews.id
Bandung Barat, 5 November 2025 —
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus berinovasi dalam menghadirkan pelayanan publik yang mudah, cepat, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Melalui program “Jemput Bola Adminduk”, Disdukcapil menurunkan tim langsung ke pelosok desa untuk memastikan setiap warga memiliki dokumen kependudukan yang sah dan aktif.

Program ini bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi langkah strategis pemerintah daerah dalam membangun kesetaraan pelayanan publik, terutama bagi masyarakat di wilayah yang jauh dari pusat pelayanan kecamatan atau kabupaten.
“Kami berkomitmen mendatangi desa-desa terpencil untuk memberikan kemudahan bagi warga dalam mengurus dokumen kependudukan seperti KTP, KK, KIA, dan akta kelahiran,” ujar Ratna Kolasari, S.Sos., M.M., perwakilan dari Disdukcapil KBB.
Ratna menambahkan, kegiatan jemput bola dilaksanakan secara rutin setiap bulan dengan target lebih dari 20 desa. Dalam pelaksanaannya, Disdukcapil KBB membagi tim menjadi dua kelompok, masing-masing menangani sekitar 11 desa per bulan.
“Kami tidak hanya melayani warga yang aktif, tetapi juga membantu mereka yang memiliki kendala NIK tidak aktif agar bisa kembali valid. Ini penting karena NIK aktif menjadi syarat utama untuk mendapatkan layanan sosial pemerintah,” jelasnya.

Selain layanan dasar kependudukan, Disdukcapil KBB juga menyiapkan mekanisme pelayanan khusus bagi penyandang disabilitas, lansia, dan warga yang sakit, sehingga mereka tetap mendapatkan hak layanan tanpa harus datang ke kantor kecamatan.
Salah satu desa yang menjadi lokasi kegiatan kali ini adalah Desa Sadang Mekar. Kepala Desa, Dede Farid, menyambut baik langkah ini sebagai bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Disdukcapil. Warga kami sangat terbantu dengan layanan jemput bola ini. Hari ini lebih dari 300 warga hadir untuk melakukan perekaman KTP, membuat KIA, dan mengurus dokumen lainnya,” ungkapnya.
Menurut Dede, pihak desa turut berperan aktif menyebarkan informasi melalui surat edaran, media sosial, serta komunikasi langsung di 9 RW dan 33 RT, sehingga tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi.
“Warga tidak perlu lagi jauh-jauh ke kecamatan. Ini bentuk nyata pelayanan publik yang mendekatkan pemerintah dengan rakyat,” tambahnya.
Melalui pendekatan jemput bola ini, Disdukcapil KBB berharap kesadaran masyarakat tentang pentingnya administrasi kependudukan semakin meningkat.
“Memiliki dokumen kependudukan yang lengkap berarti membuka akses terhadap pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, dan layanan publik lainnya,” pungkas Ratna.
Inovasi jemput bola ini menjadi bukti nyata transformasi pelayanan publik di Kabupaten Bandung Barat—pelayanan yang hadir bukan hanya menunggu, tetapi menjemput kebutuhan warga hingga ke pelosok desa.
Dudy
















Leave a Reply